Blog


Thursday, 25-01-2024 | Ichsan | Obat Herbal

Share:

Kisah Menarik: Sejarah Cengkeh dan Asal Usul Dibaliknya!

Cengkeh adalah salah satu rempah-rempah yang sudah dikenal sejak lama oleh masyarakat Indonesia. Cengkeh memiliki aroma yang khas, rasa yang pedas, dan warna yang cokelat kemerahan. Cengkeh biasanya digunakan sebagai bumbu masakan, bahan rokok, bahan kosmetik, hingga obat tradisional.

Namun, tahukah Anda bahwa cengkeh berasal dari Indonesia dan pernah menjadi rebutan bangsa-bangsa Eropa? Tahukah Anda juga bahwa cengkeh memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, kecantikan, dan kesejahteraan? Jika Anda penasaran, mari simak artikel ini sampai habis.

Daftar Isi

Pendahuluan

1. Sejarah Cengkeh

2. Asal Usul Cengkeh

3. Cengkeh di Indonesia

4. Cengkeh di Dunia

5. Manfaat Cengkeh

6. Kesimpulan

7. FAQ

8. Daftar Pustaka


===


1. Sejarah Cengkeh

Cengkeh merupakan tanaman endemik di Maluku Utara, yang terdapat di Ternate, Moti, Tidore, Makian, dan Bacan.

Cengkeh sudah dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sejak ribuan tahun yang lalu sebagai bumbu, obat, dan komoditas perdagangan.

Menurut sejarah, cengkeh pertama kali diperkenalkan ke dunia luar oleh pedagang-pedagang Arab dan India yang mengunjungi Maluku pada abad ke-4 Masehi.

Mereka membawa cengkeh ke Mesir, Persia, India, dan Tiongkok. Cengkeh menjadi sangat populer di kalangan bangsawan dan kaisar karena dianggap sebagai simbol kemewahan dan kesehatan.

Pada abad ke-15, bangsa Eropa mulai tertarik dengan cengkeh dan rempah-rempah lainnya dari Indonesia. Mereka berusaha mencari jalur perdagangan langsung ke sumbernya.

Bangsa Portugis berhasil mendapatkan monopoli perdagangan cengkeh pada tahun 1512 setelah menaklukkan Maluku. Namun, kekuasaan mereka tidak bertahan lama karena digantikan oleh bangsa Belanda pada tahun 1605.

Bangsa Belanda mendirikan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) yang menguasai perdagangan cengkeh dan rempah-rempah lainnya di Indonesia.

Mereka menerapkan kebijakan yang sangat ketat dan kejam untuk menjaga harga cengkeh tetap tinggi. Mereka melarang masyarakat Maluku menanam cengkeh di luar wilayah yang ditentukan, membakar pohon cengkeh yang berlebihan, dan menghukum mati siapa saja yang mencoba menyelundupkan biji cengkeh.

Kebijakan VOC ini menyebabkan penderitaan dan kemiskinan bagi masyarakat Maluku. Banyak pemberontakan yang terjadi, tetapi berhasil dipadamkan oleh VOC.

Baru pada tahun 1770, seorang kapten Perancis bernama Pierre Poivre berhasil menyelundupkan bibit cengkeh dari Maluku ke Mauritius, sebuah pulau di Samudra Hindia.

Dari sana, cengkeh mulai menyebar ke berbagai wilayah lain, seperti Zanzibar, Madagaskar, India, Sri Lanka, dan Brasil.

Pada abad ke-19, VOC bangkrut dan kekuasaannya diambil alih oleh pemerintah kolonial Belanda. Indonesia kemudian memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945 setelah berjuang melawan penjajahan.

Cengkeh tetap menjadi salah satu komoditas penting bagi Indonesia, terutama sebagai bahan baku rokok kretek yang menjadi ciri khas negeri ini.


2. Asal Usul Cengkeh

Cengkeh adalah kuncup bunga kering dari pohon cengkeh (Syzygium aromaticum). Pohon ini termasuk dalam keluarga Myrtaceae, yang juga mencakup pohon jambu, pohon eukaliptus, dan pohon pala.

Pohon cengkeh bisa tumbuh setinggi 8-12 meter dengan daun berwarna hijau tua dan bunga berwarna merah.

Kuncup bunga cengkeh awalnya berwarna hijau muda, kemudian berubah menjadi merah terang saat matang.

Kuncup bunga ini kemudian dipetik dan dikeringkan di bawah sinar matahari atau dengan cara lain. Hasilnya adalah cengkeh yang berwarna cokelat kemerahan dengan panjang sekitar 1-2 cm.

Cengkeh memiliki aroma yang kuat dan rasa yang pedas. Hal ini disebabkan oleh kandungan senyawa kimia yang disebut eugenol.

Eugenol merupakan zat yang memiliki sifat antiseptik, antiinflamasi, anestetik, dan antioksidan. Eugenol juga memberikan manfaat bagi kesehatan, seperti meredakan sakit gigi, mengobati infeksi, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Selain eugenol, cengkeh juga mengandung berbagai nutrisi, seperti karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin, mineral, dan senyawa fitokimia lainnya.

Beberapa nutrisi yang terkandung dalam cengkeh adalah:

  • Energi: 274 kilokalori per 100 gram
  • Protein: 5,97 gram per 100 gram
  • Lemak: 13 gram per 100 gram
  • Karbohidrat: 65,5 gram per 100 gram
  • Serat: 33,9 gram per 100 gram
  • Gula: 2,38 gram per 100 gram
  • Kalsium: 632 miligram per 100 gram
  • Zat besi: 11,8 miligram per 100 gram
  • Magnesium: 259 miligram per 100 gram
  • Fosfor: 104 miligram per 100 gram
  • Kalium: 1.020 miligram per 100 gram
  • Sodium: 277 miligram per 100 gram
  • Mangan: 60,1 miligram per 100 gram
  • Niacin: 1,56 miligram per 100 gram
  • Folat: 25 mikrogram per 100 gram
  • Kolin: 37,4 miligram per 100 gram
  • Vitamin E: 8,82 miligram per 100 gram
  • Vitamin K: 142 mikrogram per 100 gram


3. Cengkeh di Indonesia

Indonesia merupakan negara asal dan produsen cengkeh terbesar di dunia. Menurut data Food and Agriculture Organization (FAO) tahun 2020, produksi cengkeh di Indonesia mencapai 133.604 ton, yang setara dengan 57 persen dari total produksi cengkeh dunia.

Indonesia juga merupakan negara konsumen cengkeh terbesar, dengan konsumsi mencapai 95.000 ton per tahun.

Cengkeh di Indonesia ditanam di berbagai daerah, mulai dari Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, hingga Papua. Namun, daerah penghasil cengkeh terbesar di Indonesia adalah Maluku Utara, dengan produksi mencapai 20.454 ton pada tahun 2021.

Maluku Utara juga merupakan daerah yang memiliki pohon cengkeh tertua di dunia, yaitu di Kelurahan Tongole, Kecamatan Ternate Tengah.

Cengkeh di Indonesia memiliki kualitas yang sangat baik dan diakui oleh dunia. Cengkeh Indonesia memiliki kandungan eugenol yang tinggi, yaitu sekitar 15-20 persen, yang membuatnya memiliki aroma dan rasa yang kuat.

Cengkeh Indonesia juga memiliki ukuran yang besar, warna yang merata, dan kadar air yang rendah. Cengkeh di Indonesia memiliki berbagai nama lokal, tergantung dari daerah asalnya. Beberapa nama lokal cengkeh di Indonesia adalah:

  • Wunga lawang di Bali
  • Cangkih di Lampung
  • Sake di Nias
  • Sinke di Flores
  • Canke di Makassar
  • Gomode di Halmahera dan Tidore
  • Bungeu lawang di Gayo

Cengkeh di Indonesia memiliki banyak manfaat, baik dari segi ekonomi, sosial, budaya, maupun lingkungan. Cengkeh merupakan salah satu komoditas ekspor yang memberikan devisa bagi negara.

Cengkeh juga merupakan sumber pendapatan dan mata pencaharian bagi banyak petani dan pekerja di sektor pertanian.


4. Cengkeh di Dunia

Cengkeh tidak hanya populer di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara di dunia. Menurut data FAO tahun 2020, negara-negara yang mengimpor cengkeh terbanyak dari Indonesia adalah:

  • India: 40.000 ton
  • Pakistan: 10.000 ton
  • Bangladesh: 8.000 ton
  • Vietnam: 6.000 ton
  • China: 5.000 ton

Selain Indonesia, negara-negara yang juga memproduksi cengkeh di dunia adalah:

  • Madagaskar: 20.000 ton
  • Tanzania: 12.000 ton
  • Sri Lanka: 8.000 ton
  • Komoro: 6.000 ton
  • Kenya: 4.000 ton

Cengkeh di dunia memiliki berbagai kegunaan, tergantung dari budaya dan tradisi masing-masing negara. Beberapa contoh penggunaan cengkeh di dunia adalah:

  • Di India, cengkeh digunakan sebagai bahan masala chai, minuman teh yang dicampur dengan susu dan rempah-rempah. Cengkeh juga digunakan sebagai bahan obat ayurveda, sistem pengobatan tradisional India yang berdasarkan pada keseimbangan tubuh, pikiran, dan jiwa.
  • Di Pakistan, cengkeh digunakan sebagai bahan biryani, nasi yang dimasak dengan daging, sayuran, dan rempah-rempah. Cengkeh juga digunakan sebagai bahan rokok, yang disebut paan, daun sirih yang dilipat dengan tembakau, kapur, dan bahan lainnya.
  • Di Bangladesh, cengkeh digunakan sebagai bahan korma, hidangan daging yang dimasak dengan yoghurt, santan, dan rempah-rempah. Cengkeh juga digunakan sebagai bahan obat tradisional, yang disebut unani, sistem pengobatan yang berasal dari Yunani dan Persia.
  • Di Vietnam, cengkeh digunakan sebagai bahan pho, sup mie yang disajikan dengan daging, tauge, daun bawang, dan rempah-rempah. Cengkeh juga digunakan sebagai bahan minuman, yang disebut ca phe sua da, kopi es yang dicampur dengan susu kental manis.
  • Di China, cengkeh digunakan sebagai bahan five-spice powder, campuran lima rempah-rempah yang digunakan untuk memberi rasa pada daging, sayuran, dan makanan lainnya. Cengkeh juga digunakan sebagai bahan obat tradisional, yang disebut zhongyi, sistem pengobatan yang berdasarkan pada konsep yin dan yang.


5. Manfaat Cengkeh

Cengkeh memiliki banyak manfaat, baik untuk kesehatan, kecantikan, maupun kesejahteraan. Berikut ini adalah beberapa manfaat cengkeh yang bisa Anda rasakan:

a. Meredakan sakit gigi

Cengkeh memiliki sifat anestetik, yang bisa membantu mengurangi rasa sakit pada gigi yang berlubang atau sensitif.

Caranya, Anda bisa mengunyah cengkeh secara langsung, atau mengoleskan minyak cengkeh pada kapas dan menempelkannya pada gigi yang sakit.

b. Mengobati infeksi

Cengkeh memiliki sifat antiseptik, yang bisa membantu membunuh bakteri, virus, jamur, dan parasit yang menyebabkan infeksi.

Caranya, Anda bisa mengonsumsi cengkeh secara teratur, atau mengoleskan minyak cengkeh pada luka, bisul, jerawat, atau infeksi lainnya.

c. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Cengkeh memiliki sifat antioksidan, yang bisa membantu melindungi tubuh dari radikal bebas yang bisa menyebabkan penyakit.

Caranya, Anda bisa mengonsumsi cengkeh secara teratur, atau membuat minuman hangat dari cengkeh, jahe, kayu manis, dan madu.

d. Menyegarkan napas

Cengkeh memiliki aroma yang kuat, yang bisa membantu menghilangkan bau mulut yang tidak sedap.

Caranya, Anda bisa mengunyah cengkeh secara langsung, atau berkumur dengan air rebusan cengkeh.

e. Mempercantik kulit

Cengkeh memiliki sifat antiinflamasi, yang bisa membantu mengurangi peradangan, kemerahan, dan bengkak pada kulit.

Caranya, Anda bisa mengoleskan minyak cengkeh pada kulit yang bermasalah, atau membuat masker dari cengkeh, madu, dan yoghurt.

f. Meningkatkan mood

Cengkeh memiliki sifat aromaterapi, yang bisa membantu menenangkan pikiran, mengurangi stres, dan meningkatkan mood.

Caranya, Anda bisa menghirup aroma cengkeh, atau menambahkan cengkeh pada lilin, diffuser, atau minyak pijat.


6. Kesimpulan

Cengkeh adalah rempah-rempah yang berasal dari Indonesia dan memiliki banyak manfaat. Cengkeh memiliki sejarah yang panjang dan menarik, yang melibatkan berbagai bangsa dan peristiwa.

Cengkeh juga memiliki berbagai kegunaan, tergantung dari budaya dan tradisi masing-masing negara. Cengkeh adalah salah satu kekayaan alam yang patut kita banggakan dan manfaatkan.

Cengkeh bisa membantu kita menjaga kesehatan, kecantikan, dan kesejahteraan. Cengkeh juga bisa menjadi sumber pendapatan dan mata pencaharian bagi banyak orang. Oleh karena itu, mari kita lestarikan dan kembangkan cengkeh sebagai rempah asli Indonesia yang kaya manfaat.


7. FAQ

Q: Apa itu cengkeh?

Cengkeh adalah kuncup bunga kering dari pohon cengkeh (Syzygium aromaticum), yang termasuk dalam keluarga Myrtaceae.

Q: Dari mana asal cengkeh?

Cengkeh berasal dari Maluku Utara, Indonesia, yang merupakan daerah endemik pohon cengkeh.

Q: Apa saja manfaat cengkeh?

Cengkeh memiliki banyak manfaat, seperti meredakan sakit gigi, mengobati infeksi, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menyegarkan napas, mempercantik kulit, dan meningkatkan mood.

Q: Bagaimana cara menggunakan cengkeh?

Cengkeh bisa digunakan sebagai bumbu masakan, bahan rokok, bahan kosmetik, obat tradisional, atau aromaterapi.

Cengkeh bisa dikunyah, dioleskan, direbus, dihirup, atau dicampur dengan bahan lainnya.

Q: Apa saja efek samping cengkeh?

Cengkeh umumnya aman digunakan, tetapi bisa menimbulkan efek samping jika digunakan secara berlebihan atau tidak sesuai.

Beberapa efek samping cengkeh adalah iritasi mulut, alergi, gangguan pencernaan, gangguan pernapasan, gangguan darah, dan interaksi dengan obat-obatan tertentu.


8. Daftar Pustaka

[1] FAO. (2020). FAOSTAT. Retrieved from http://www.fao.org/faostat/en/#data/QC

[2] Kementerian Pertanian. (2021). Statistik Tanaman Rempah dan Obat 2020/2021. Retrieved from https://epublikasi.setjen.pertanian.go.id/arsip-statistik/2021/03/31/statistik-tanaman-rempah-dan-obat-20202021/

[3] Kusuma, S. A. (2019). Cengkeh: Sejarah, Budidaya, dan Manfaat. Jakarta: Penebar Swadaya.

[4] Pratiwi, A. (2018). Cengkeh: Rempah Asli Indonesia yang Mendunia. Retrieved from https://www.kompasiana.com/anggiapratiwi/5b7c5f0dab12ae3e0a2a2b0c/cengkeh-rempah-asli-indonesia-yang-mendunia

[5] Sari, R. (2020). 10 Manfaat Cengkeh untuk Kesehatan dan Kecantikan. Retrieved from https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/manfaat-cengkeh/